Monday, April 17, 2017

ADA KEAJAIBAN APA DI PILKADA DKI ?

Pilkada DKI tinggal  menghitung hari saja. Dari pemikiran otak kananku, ada beberapa keajaiban yang tampak di alam bawah sadarku secara pemikiran otak kanan. Namun tidak semua hal-hal ajaib itu tampak jelas karena tertutup tabir penguasa alam semesta. Jadi yang akan ku tuliskan hanyalah hal-hal yang tak penting saja, itu kata otak kiri-ku. Tapi aku tak mau mempermasalahakan antara otak kanan dan otak kiri. Biarlah ini menjadi perdebatan otakku saya.
Keajaiban  pertama yang ku rasakan adalah semangat yang tiba-tiba datang secara menggebu-gebu ketika memulai untuk menuliskan artikel ini. Aku tak tahu entah darimana datangnya. Hari ini, 17 April 2017, itu artinya dua hari lagi atau lusa saudara-saudaraku yang di DKI akan berpesta demokrasi dalam menentukan Gubernurnya. Ya, 3 hari dari sekarang. Otak kananku langsung menerawang angka 3. Ada apakah ini ? Biarlah ini menjadi tanyaku sendiri.Biarlah.
Keajaiban kedua adalah bahwa Pilkada DKI putaran pertama di ikuti oleh 3 pasang calon Gubernur. Dan hasil dari putaran pertama menyisahkan pasangan 2 dan 3. Dan kalau kita jumlahkan kedua angka tersebut ( 2+3=5 ) maka angka 5 adalah jumlah sila dalam Pancasila. Kita tahu Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Keajaiban apakah ini ? Apakah ini disengaja atau sebuah rekayasa ? Yang jelas ini adalah rekayasa-ku dalam bentuk sebuah tulisan.
Otak kananku berkata lain, bahwa pengamalan Pancasila harus di amalkan dan dimulai dari sila ke-lima, yakni KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA. Mengapa ? Karena jika seluruh rakyat Indosesia sudah bisa merasakan keadilan secara menyeluruh, keadilan dimata hukum, keadilan dibidang sosial, keadilan di bidang budaya dan merasakan keadilan disegala bidang sesuai kodratnya, sesuai asas keadilan secara universal barulah kita bisa mengamalkan dan menjalan sila ke-empat, yakni KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARAT DAN PERWAKILAN. Artinya, jika kita sudah merasakan dan menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan universal barulah para wakil rakyat kita bisa dengan hikmat dan bijaksana dalam mengemban tugas musyawarah secara baik. Dan rakyatpun akan dengan suka rela merasa terwakili.
Dan jika rakyat sudah merasa terwakili di DPR atau MPR, barulah akan terwujud secara otomatis sebuah sila ke-tiga, yakni PERSATUAN INDONESIA. Sebuah bentuk persatuan dari ke-anekaragaman suku budaya, keaneragaman bahasa, adat istiadat dan nilai-nilai social yang hidup, tumbuh dan berkembang di tanah air ini. Pada akhirnya jika rakyat sudah merasa adil dan berkeadilan serta terwakili dalam pemerintahan yang mengutamakan nilai-nilai persatuan barulah bisa terwujud nilai-nilai dari sila ke-dua, KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB.
Manusia yang bisa bertindak adil dan beradab, adalah sendi dasar dari sebuah nilai-nilai kemanusiaan yang universal. Menjunjung tinggi hidup dan kehidupan sebagai manusia. Menghormati manusia yang lain tanpa melihat asal usul, tanpa melihat warna kulit, bahasa dan agama. Sebagai manusia, seharusnya kita semua bisa menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Dan jika kita semua sudah bisa dan mampu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab barulah kita bisa mengamalkan sila pertama: KETUHANAN YANG MAHA ESA secara damai, tenang dan tanpa rasa intimidasi, tanpa rasa curiga dan mencurigai.
Keajaiban ketiga. Ini keajaiaban terakhir hasil dari penerawanan otak kananku. Keajaiban ketiga ini sering ku gunakan ketika membuat sebuah prediksi untuk kemenangan pebalap idolaku di motoGP, siapa lagi kalau bukan VR-46. Setiap kali jelang race motoGP maka beberapa parameter/ angka selalu ku pakai. Biasanya aku memakai parameter tanggal (DD/MM/YY), hasil pole position dan angka 46 untuk VR-46. Semua parameter dijumlahkan. Bila ada dua angka, maka harus dijumlahkan untuk mendapatkan 1 angka.
Misalnya seri ketiga motoGP nanti tanggal 23 April 2017, maka : 2+3+4+2+0+1+7+46+(pole position)=…..
Namun, ada namunnya lho ya. Keajaiban ke-tiga bukanlah tentang VR-46, melainkan keajaiban pada tanggal pelaksanaan Pilkada DKI nanti. Mari saya tunjukkan. Jika kita menjumlahkan semua angka tanggal Pilkada DKI , 19 April 2017, maka akan didapat : 1+9+4+2+0+1+7=24. Jika 2+4=6, sedangkan pada putaran kedua ini ada 2 pasang calon, maka angka 6 terpaksa kita bagi dengan 2. Hasilnya adalah 3. Kebetulan atau memang sengaja di betul-betul kan ?