Jakarta - Meski telah usai, Pemilihan Puteri Indonesia (PPI) 2016 yang digelar pada Jumat, (19/2/2016), ternyata masih menjadi topik perbincangan hangat di tengah masyarakat. Bukan pemenangnya, tapi terkait sensor busana kontestan di siaran ulangnya. Lantas, apa tanggapan Intan Avantie, sang desainer busana tersebut?
Indosiar kembali menayangkan malam Pemilihan Puteri Indonesia 2016, Minggu (21/2/2016). Tapi ada yang berbeda pada tayangan tersebut. Kebaya yang membaluti tubuh kontestan terkena sensor.
Seperti yang terlihat saat lima besar finalis Puteri Indonesia 2016 dibaluti busana karya Intan Avantie, putri dari desainer Anne Avantie. Sensor berupa pemburaman 'menghiasi' bagian dada dan belahan rok depan kebaya penuh brokat nan glamor itu.
Penyensoran itu pun menuai kritikan dari para netizen. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pun menjadi bulan-bulanan masyarakat di sosial media.
"Lg booming ttg sensor berlebihan pada puteri indonesia '16 -,- KPI kmn sih? Tugasnya apa? Ga mutu!" tulis akun @an_anstar di Twitter. Sementara @DitaTjantiek berkicau, "Tayangan ulang Puteri Indonesia kena sensor? Mereka pakai kebaya loh bukan bikini. Aneh." Tidak hanya di Twitter, lini masa di Instagram dan Path juga penuh oleh kritikan para netizen.
Di saat sebagian besar masyarakat mengkritik penyensoran tersebut, Intan Avantie justru tidak begitu memusingkannya. Dihubungi Wolipop, Kamis (25/2/2016), Intan mengungkapkan tidak keberatan karyanya disensor. Ia meyakini, lembaga sensor atau stasiun TV pasti punya alasan tersendiri untuk menyensornya. "Saya pribadi mencoba melihat dari sisi netral dan positif saja," ujar putri pertama Anne ini
No comments:
Post a Comment